Menu

Mode Gelap
Meutya Hafid Dukung Percepatan Penyelesaian RUU Penyiaran Hadapi Tantangan Digitalisasi Radio Terkait Isu Penerbitan Perppu MD3, Lodewijk Paulus Enggan Berspekulasi Jelang Pendaftaran Calon Kepala Daerah, Partai Golkar Bantul Gelar Rapat Konsolidasi Airlangga Hartarto Berduka Atas ‘Tewasnya’ Ismail Haniyeh, Minta Jangan Ada Lagi ‘Pembunuhan Politik’ Ingin Punya Pusat Penelitian Baterai EV di Morowali, Menko Luhut Kirim Mahasiswa Ke Tiongkok

Menteri · 16 May 2024 19:55 WIB ·

Banyak Pabrik Pindah Dari Jawa Barat ke Jawa Tengah, Menperin Agus Gumiwang Ungkap Penyebabnya


 Banyak Pabrik Pindah Dari Jawa Barat ke Jawa Tengah, Menperin Agus Gumiwang Ungkap Penyebabnya Perbesar

Jakarta, Rakyat Menilai — Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita angkat bicara mengenai fenomena banyaknya pabrik di Jawa Barat tutup dan pindah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ia menilai, hal terkait upah dan sumber daya manusia.

Namun, ia tak mempermasalahkan itu karena perpindahannya terjadi di dalam negeri. “Itu kan masalah UMR, masalah kesediaan sumber daya manusia dan lain sebagainya. Jadi selama perpindahannya di dalam negeri saya kira nggak masalah,” katanya di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/5/2024).

Kembali, ia tak mempermasalahkan perpindahan pabrik tersebut. Menurutnya, itu merupakan perhitungan bisnis perusahaan. “Kalau dia pindah dari Jawa Barat ke Jawa Tengah, Jawa Barat ke Jawa Timur, saya kira kita nggak terlalu mempermasalahkan. Itu ada perhitungan bisnis dari masing-masing perusahaan,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W Kamdani buka-bukaan terkait dengan fenomena banyaknya pabrik di Jawa Barat yang tutup hingga mengambil langkah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Kebanyakan di antaranya ialah yang bergerak di sektor padat karya.

Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), PHK di Jawa Barat untuk periode Januari-Maret 2024 tercatat sebanyak 2.650 pekerja. Shinta mengatakan, sebagian besar dari perusahaan yang merumahkan karyawannya ialah yang bergerak di sektor tekstil dan garmen.

“Itu pabrik besar itu tekstil dan garmen kebanyakan. Kan kalau makanan minuman ada nggak yang, so far masih oke,” kata Shinta di Kantor DPN Apindo, Jakarta Selatan, Rabu (8/5).

Shinta mengatakan, tidak sedikit pula dari pengusaha yang akhirnya memutuskan untuk memindahkan pabriknya ke wilayah lain seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hal ini salah satunya demi mengejar upah minimum provinsi (UMP) yang lebih rendah.

“Upahnya kan lebih rendah daerah lain. Ada daerah lain yang lebih rendah, jadi mereka pindah karena alasan-alasan itu. Banyak (yang pindah) ke Jawa Tengah,” ujarnya. Silahkan baca artikel sumber di golkarpedia.com

Artikel ini telah dibaca 33 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Bahlil Lahadalia: “Impor Minyak Rugikan Indonesia Rp 500 Triliun, Arahan Presiden Prabowo Tegas di 2029!”

23 January 2025 - 07:31 WIB

Meutya Hafid Lantik Raline Shah, ‘Mewakili Perempuan dan Edukasi Digital!’

15 January 2025 - 07:24 WIB

Agus Gumiwang: ‘Revisi Permendag Nomor 8/2024 Ini Angin Segar untuk Manufaktur, Kami Siap Bantu!

9 January 2025 - 09:34 WIB

Resmikan AI Center di Universitas Brawijaya, Meutya Hafid: ‘Indonesia Kekurangan Talenta Digital, Targetkan 9 Juta di 2030!’

7 January 2025 - 19:06 WIB

Airlangga Hartarto: “PPN 12% Dibatalkan, Kebutuhan Pokok Tetap Bebas Pajak!

3 January 2025 - 21:25 WIB

Kominfo Resmi Jadi Komdigi! Meutya Hafid: ‘Logo Baru Ini Lambang Kolaborasi dan Era Digital Indonesia

28 December 2024 - 18:16 WIB

Trending di Menteri