Jakarta, Rakyat Menilai — Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita angkat bicara mengenai fenomena banyaknya pabrik di Jawa Barat tutup dan pindah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ia menilai, hal terkait upah dan sumber daya manusia.
Namun, ia tak mempermasalahkan itu karena perpindahannya terjadi di dalam negeri. “Itu kan masalah UMR, masalah kesediaan sumber daya manusia dan lain sebagainya. Jadi selama perpindahannya di dalam negeri saya kira nggak masalah,” katanya di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/5/2024).
Kembali, ia tak mempermasalahkan perpindahan pabrik tersebut. Menurutnya, itu merupakan perhitungan bisnis perusahaan. “Kalau dia pindah dari Jawa Barat ke Jawa Tengah, Jawa Barat ke Jawa Timur, saya kira kita nggak terlalu mempermasalahkan. Itu ada perhitungan bisnis dari masing-masing perusahaan,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W Kamdani buka-bukaan terkait dengan fenomena banyaknya pabrik di Jawa Barat yang tutup hingga mengambil langkah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Kebanyakan di antaranya ialah yang bergerak di sektor padat karya.
Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), PHK di Jawa Barat untuk periode Januari-Maret 2024 tercatat sebanyak 2.650 pekerja. Shinta mengatakan, sebagian besar dari perusahaan yang merumahkan karyawannya ialah yang bergerak di sektor tekstil dan garmen.
“Itu pabrik besar itu tekstil dan garmen kebanyakan. Kan kalau makanan minuman ada nggak yang, so far masih oke,” kata Shinta di Kantor DPN Apindo, Jakarta Selatan, Rabu (8/5).
Shinta mengatakan, tidak sedikit pula dari pengusaha yang akhirnya memutuskan untuk memindahkan pabriknya ke wilayah lain seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hal ini salah satunya demi mengejar upah minimum provinsi (UMP) yang lebih rendah.
“Upahnya kan lebih rendah daerah lain. Ada daerah lain yang lebih rendah, jadi mereka pindah karena alasan-alasan itu. Banyak (yang pindah) ke Jawa Tengah,” ujarnya. Silahkan baca artikel sumber di golkarpedia.com