SEMARANG – Kejutan politik datang dari Semarang. Dalam Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Jawa Tengah yang digelar Jumat malam (2/5/2025), hanya satu nama yang resmi maju sebagai calon Ketua DPD: Mohammad Saleh, kader senior sekaligus Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah.
Langkah Mohammad Saleh menuju kursi ketua didukung suasana Musda yang relatif tenang dan solid. Tak ada rival yang mendaftar hingga penutupan pencalonan, menjadikannya calon tunggal—sebuah pertanda konsolidasi internal yang menguat. Posisi Saleh sebelumnya sebagai Bendahara DPD juga memperlihatkan bagaimana ia telah lama berada dalam orbit kepemimpinan partai di tingkat provinsi.
Musda ini dibuka langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, yang memberi sinyal kuat bahwa proses aklamasi bukanlah bentuk kelemahan demokrasi, justru cerminan soliditas partai yang matang dalam mengambil keputusan.
“Musda ini kan demokrasi, demokrasi bisa kompetisi atau aklamasi,” ujar Bahlil di hadapan para kader Golkar se-Jawa Tengah.
Bahlil menambahkan, Jawa Tengah dipilih sebagai lokasi pembuka Musda bukan tanpa alasan. Provinsi ini dinilai strategis dalam menatap Pemilu 2029, dan menjadi titik awal konsolidasi nasional Partai Golkar.
“Mulai start dari Jateng, sudah barang tentu memilih Jateng pasti punya alasan kuat dalam rangka bagaimana menatap Pemilu 2029,” tegasnya.
Saat disinggung arah dukungan Partai Golkar untuk Pilpres 2029, Bahlil memilih tetap realistis. Fokus partai saat ini, katanya, adalah menjalankan tugas sebagai partai pengusung pemerintah.
“Kita kan lagi kerja dulu. Sekarang kita dukung, kita harus dukung pemerintah sebagai konsekuensi dari partai yang mengusung, mendukung,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPD Golkar Jateng yang masih menjabat, Panggah Susanto, menekankan bahwa penetapan calon tunggal bukanlah hasil keputusan mendadak. Menurutnya, proses telah berjalan panjang dengan pertimbangan matang dari berbagai pihak.
“Saya kira sudah ada proses sebelumnya, tidak ujug-ujug nimang satu orang. Tapi suatu proses sehingga akhirnya suatu kesimpulan hanya ada satu yang sekiranya disepakati untuk yang layak dan patut untuk memimpin kita bersama di (Golkar) Jateng lima tahun ke depan,” ungkapnya.
Dengan munculnya calon tunggal tanpa friksi berarti, Musda XI Golkar Jateng menunjukkan bahwa mesin partai di wilayah ini bergerak dengan kesadaran kolektif. Bila malam ini aklamasi benar-benar terjadi, maka Mohammad Saleh akan resmi memimpin DPD Golkar Jateng lima tahun ke depan—mewarisi tanggung jawab besar dalam menata langkah menuju kontestasi 2029.
Sumber: golkarpedia