Menu

Mode Gelap
Meutya Hafid Dukung Percepatan Penyelesaian RUU Penyiaran Hadapi Tantangan Digitalisasi Radio Terkait Isu Penerbitan Perppu MD3, Lodewijk Paulus Enggan Berspekulasi Jelang Pendaftaran Calon Kepala Daerah, Partai Golkar Bantul Gelar Rapat Konsolidasi Airlangga Hartarto Berduka Atas ‘Tewasnya’ Ismail Haniyeh, Minta Jangan Ada Lagi ‘Pembunuhan Politik’ Ingin Punya Pusat Penelitian Baterai EV di Morowali, Menko Luhut Kirim Mahasiswa Ke Tiongkok

Menteri · 8 Jul 2023 10:18 WIB ·

Kunjungan Kerja Ke Shenzhen, Menperin Agus Gumiwang Tawarkan Kerja Sama di Bidang Farmasi dan Industri Hijau


 Kunjungan Kerja Ke Shenzhen, Menperin Agus Gumiwang  Tawarkan Kerja Sama di Bidang Farmasi dan Industri Hijau Perbesar

Shenzhen, Rakyat Menilai – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menawarkan pemerintah China potensi kerja sama di bidang industri farmasi hingga industri hijau bioprospektif.

Tawaran itu disampaikan Menperin dalam pertemuan dengan Menteri Industri dan Teknologi Informasi (Minister of Industry and Information Technology/MIIT) China Jin Zhuanglong dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Shenzhen, China, Selasa (4/7) lalu.

“Sistem kesehatan Indonesia saat ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia, menjangkau 240 juta penduduk dengan turnover value mencapai 40 miliar dolar AS. Karenanya, pendalaman struktur industri farmasi sangat penting untuk dilakukan,” kata Menperin dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Menperin mengungkapkan Indonesia mengharapkan adanya pengembangan investasi dari China atas bahan baku obat selain paracetamol. Pasalnya, baku obat saat ini belum dieksplorasi, sehingga masih bergantung pada impor.

BACA JUGA

Menperin Agus Gumiwang Apresiasi Isuzu Yang Akan Memindahkan Pabrik Truk ke Indonesia

Kerja sama lainnya yang ditawarkan Indonesia adalah terkait pengembangan industri hijau yang memprioritaskan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan.

Menurut Menperin, industri hijau juga penting dengan meningkatnya kebutuhan pasar akan produk hijau serta peraturan tentang praktik berkelanjutan di pasar global seperti Ecolabel, Carbon Tax, Carbon Border Adjustment Mechanism, environmental management system, atau sertifikat lain yang menjamin legalitas sumber daya.

Dalam hal ini, Menperin mengharapkan Indonesia-China bisa bekerja sama untuk mengembangkan green products melalui industri bioprospektif yang memproses sumber daya biologis, termasuk tumbuhan, mikroorganisme, dan hewan.

“Salah satu potensi sumber daya untuk industri ini yang dimiliki Indonesia adalah rumput laut dan mikroalgae yang dapat diproses menjadi bahan baku bio produk, seperti bagi bioplastic, biofuels dan pupuk,” ungkapnya.

Menperin pun berharap untuk dapat segera berdiskusi bersama dan menghasilkan perjanjian yang mengikat antara kedua negara mengenai pengembangan manufaktur bagi kedua negara.

Artikel ini sudah tayang di portal berita politiknesia.com pada Kamis, 6 Juli 2023 >>Judul Artikel: Menperin Agus Gumiwang Tawarkan China Kerjasama Farmasi dan Bioprospektif

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Rp10 Ribu per Porsi Cukup? Menteri Wihaji Yakin Penuhi Gizi Anak

8 December 2024 - 06:58 WIB

Menteri Nusron: Sertifikasi Tanah Wakaf Kunci Hindari Konflik dan Maksimalkan Manfaat

7 December 2024 - 06:30 WIB

Kilang Tuban Tak Kunjung Produksi, Bahlil Lahadalia Ancam Cari Investor Baru Gantikan Rosneft

5 December 2024 - 07:37 WIB

Menperin Agus Gumiwang Tolak Tawaran Investasi Senilai Rp1,5 Triliun dari Apple, Ini 4 Alasannya

30 November 2024 - 10:26 WIB

Menteri Nusron Wahid Minta Kementrian ATR/BPN Tingkatkan Kualitas Pelayanan Kepada Masyarakat

28 November 2024 - 10:37 WIB

Wamenko Lodewijk F. Paulus Himbau Perusahaan Swasta Atau Negara Liburkan Karyawan di Hari Pencoblosan

27 November 2024 - 11:26 WIB

Trending di Menteri