Menteri Nusron Wahid Kritik Fenomena #KaburAjaDulu: ‘Kalau Patriot Sejati, Hadapi Masalah, Bukan Kabur!’

Menteri54 Views

Jakarta, rakyat menilai — Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menyoroti tren #KaburAjaDulu yang ramai di media sosial. Ia mempertanyakan sikap orang-orang yang memilih pergi ke luar negeri dan menegaskan bahwa lari dari masalah bukanlah solusi.

“Begini ya, kalau ada #KaburAjaDulu itu kan dia ini warga negara Indonesia apa tidak? Kalau kita ini patriotik sejati, kalau memang ada masalah kita selesaikan bersama,” tegas Nusron di Istana, Jakarta, Senin (17/2/2025).

Nusron menilai fenomena ini menunjukkan sikap permisif terhadap persoalan dalam negeri. Menurutnya, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghadapi tantangan, bukan malah menghindar.

“Kok jangan #KaburAjaDulu, apa yang mau kita selesaikan kalau kabur itu? Itu menandakan sikap permisif, tidak mau menyelesaikan masalah bangsa ini secara bersama-sama,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Nusron menyinggung soal kecintaan terhadap Tanah Air. Ia menegaskan bahwa pemerintah selalu terbuka terhadap kritik dan mengajak siapa pun yang ingin “kabur” untuk berdialog.

“Memang pemerintah selama ini menutup mata, kemudian menutup telinga untuk kritikan masyarakat? Kan tidak. Kita ini pemerintah terbuka terhadap masukan, kalau memang benar, ya benar. Kalau memang salah, ya salah,” ujarnya.

Nusron juga menyayangkan sikap pesimistis yang berkembang di sebagian masyarakat.

“Kalau kemudian hopeless gitu seakan-akan kabur saja dulu, itu menandakan, ya mohon maaf, kurang cinta terhadap Tanah Air,” imbuhnya.

Di sisi lain, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, melihat fenomena ini dari sudut pandang berbeda. Menurutnya, tren ini bisa menjadi hal positif, asalkan diiringi dengan peningkatan keterampilan agar individu yang memilih bekerja di luar negeri bisa bersaing dan mendapatkan upah yang layak.

“Kalau ingin ke luar negeri, siapkan skill dan kompetensi. Jangan sampai hanya ikut-ikutan,” kata Karding.

Fenomena #KaburAjaDulu belakangan ini menjadi tren di kalangan warganet, mencerminkan keinginan masyarakat untuk mencari peluang baru di luar negeri, baik untuk bekerja maupun studi. Data dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mencatat sebanyak 272.164 Pekerja Migran Indonesia (PMI) bekerja di luar negeri sepanjang tahun 2024. Dari jumlah tersebut, mayoritas bekerja di sektor informal, dengan 145.962 orang, dan didominasi oleh pekerja migran perempuan sebanyak 187.127 orang.

Meskipun pilihan untuk ke luar negeri tetap terbuka, Nusron mengingatkan bahwa solusi terbaik adalah bersama-sama membangun bangsa. “Patriot sejati itu tidak lari, tapi bertahan dan berjuang!” tutupnya.

Sumber: golkarpedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *