Purwakarta, Rakyat Menilai — Ngopi bareng adalah sebuah kegiatan yang sederhana namun sarat makna. Diskusi, ngobrol ngalor-ngidul yang ditemani secangkir kopi dan cemilan itu ternyata sangat efektif dalam membangun hubungan antara pemimpin dan masyarakat.
Mengisi waktu luang di malam minggu, ngopi bareng juga tampak dilakukan oleh Bakal Calon Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika. Ditemani beberapa pentolan Partai Golkar Purwakarta, perempuan yang kerap disapa Ambu Anne itu tampak santai ngopi di Warung Mang Ohim di Jalan Taman Pahlawan, Sabtu malam (7/9/2024).
Mengenakan kerudung yang selaras dengan warna kemeja putih, Anne tampak santai bercengkrama dengan warga. Suasana santai penuh keakraban tampak menghilangkan jarak antara pemimpin dan warga, lebih dari sekedar minum kopi.
Sambil tertawa riang, dan sedikit bisik-bisik dengan pengunjung Warung Mang Ohim, yang meminta foto bersama, Anne tampak membuka ruang bagi warga untuk menyampaikan aspirasi dan keluhan secara langsung.
Tak ketinggalan juga, ada pengamen yang ketiban rejeki disawer oleh Mantan Mojang Purwakarta itu. Dan, keluarlah nyanyian; “Ambu-ambu kuring, bupati-bupati kuring, dipilihna ku kuring,” teriak pengamen diiringi musik kendang dan gitar.
Diakhir lagu, sang pengamen berujar; “Terimakasih Ambu Anne, Ambu telah menunjukkan diri sebagai calon pemimpin yang peduli dan mau mendengarkan suara rakyat. Kesederhanaannya menampilkan kepemimpinan yang merakyat dan tidak berjarak,” kata sang pengamen, kemudian berlalu.
Sementara, Juru Bicara Partai Golkar Purwakarta Asep Fapet Kurniawan yang tampak hadir mendampingi ARM mengungkapkan bahwa acara ngopi bareng ini dadakan, mengisi waktu luang Ambu Anne yang sebelumnya sudah berkeliling ke sejumlah wilayah menemui para tokoh agama, tokoh masyarakat serta warga desa.
“Ngopi bareng di warung mang ohim ini mudah-mudahan bisa menjadi saluran komunikasi antara calon pemimpin dan warga menjadi lebih baik. Komunikasi dua arah, dan targetnya adalah masalah-masalah di masyarakat bisa lebih cepat teridentifikasi dan diselesaikan,” kata Kang Fapet dikutip dari Pikiran Rakyat.
“Menurutnya, pemimpin bukan hanya memerintah, tapi juga melayani masyarakat. Nantinya, warga bisa diajak terlibat aktif dalam proses pengambilan keputusan. Kalau yang formalnya kan ada istilah coffee morning,” ujarnya.
Kata Kang Fapet, ngopi bareng ini adalah simbol dari kepemimpinan yang baik, yang menempatkan rakyat sebagai pusat dari segala kebijakan dan demokrasi menjadi lebih hidup dan bermakna. Kenapa ngopi bareng jadi sangat efektif?
Menurutnya, lingkungan yang santai dan informal seperti warung kopi menciptakan suasana yang lebih terbuka dan memungkinkan komunikasi yang lebih jujur dan mendalam.
“Siapa pun bisa menikmati secangkir kopi, membuat kegiatan ini sangat mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat. Kegiatan ngopi merupakan aktivitas sehari-hari yang umum dilakukan oleh banyak orang, sehingga menciptakan perasaan yang sama antara pemimpin dan warga,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di golkarpedia.com