Jakarta, Rakyat Menilai — Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengatakan beberapa orang yang mendukung pihaknya didatangi uang besar agar diminta untuk berhenti mendukung Anies-Cak Imin (AMIN). Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Nusron Wahid meminta Cak Imin tak berhalusinasi.
“Jadi nggak usah berhalusinasi ya,” kata Nusron, Jumat (29/12/2023).
Nusron meminta Cak Imin tak berlebihan. Menurutnya, beberapa tokoh Nahdlatul Ulama (NU) memang memberikan dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Mas Imin nggak usah berlebihan. Orang NU itu suka silaturahmi dan bisa terima tamu. Tokoh-tokoh NU memang sejak awal kenal dan cinta dengan Pak Prabowo,” katanya.
Politikus Partai Golkar itu tak menepis ada peran Cak Imin dalam perkenalan Prabowo dengan beberapa tokoh NU. Diketahui, PKB yang dipimpin Cak Imin sempat membangun koalisi dengan Gerindra, namun koalisi itu tak berlanjut, sampai akhirnya Cak Imin bergabung dengan Koalisi Perubahan pengusung Anies Baswedan.
“Kan Mas Imin yang mengenalkan. Tapi beliau meninggalkan Pak Prabowo, tapi kiai-kiai masih mencintai Pak Prabowo dan menyayangkan sikap Mas Imin,” katanya.
Bagi Nusron, cerita Cak Imin soal uang besar hanya mencari alasan karena tak mendapat dukungan dari basis NU.
“Jadi nggak usah cari alasan dan menyalahkan orang lain, kalau gagal mendapat dukungan masif dari basis NU,” katanya.
Cak Imin Bicara Pendukungnya Didatangi Uang Besar
Cak Imin meninjau petambak di Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur dan bicara soal money politics. Dia menyebut, ada orang yang membawa uang besar kepada pendukungnya.
“Kalau itu bukan kecurangan. Itu namanya money politics di mana beberapa orang kami didatangi uang besar, kemudian tidak usah membantu mereka, tapi cukup berhenti membantu AMIN. Bahkan uangnya dikasih tahu ke kita ya,” kata Cak Imin kepada wartawan di Gresik, Jumat (29/12).
Cak Imin mengatakan nominal yang ditawarkan berbeda-beda. Dia menegaskan bahwa cara demikian tidak sehat dalam dunia politik Tanah Air.
“Tergantung tokoh-tokoh yang kami punya berbeda-beda. Oleh karena itu, cara-cara seperti ini menurut saya tidak sehat, biarkanlah semua bergerak sesuai aspirasi,” katanya.
Artikel ini telah tayang di detik(dot)com, Klik untuk baca!