Jakarta Barat, rakyat menilai —Program makan bergizi gratis yang dimulai Senin (6/1) di SDN 15 Slipi, Jakarta Barat, mencuri perhatian dengan kisah unik seorang siswa kelas 2 bernama Bima. Ketika mayoritas teman-temannya mendapat paket nasi, ayam goreng tepung, tahu goreng, kacang panjang, dan jeruk, Bima justru mendapatkan menu berbeda: kentang goreng, daging, tahu goreng, kacang panjang, dan jeruk.
Kenapa Bima Beda?
Kepala SDN 15, Yulius, mengungkapkan bahwa perbedaan ini bukan tanpa alasan. Ternyata, Bima tidak pernah makan nasi sejak kecil. Hal ini diketahui sejak masa uji coba program. “Karena emang anak itu tidak makan nasi dari kecil. Maka dari dapur diberikan kentang,” jelas Yulius.
Keputusan ini melibatkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang memastikan Bima tetap mendapat asupan bergizi dengan mengganti nasi menggunakan kentang goreng sebagai sumber karbohidrat.
Manfaat Program Bergizi
Menurut Yulius, program ini telah memberikan dampak positif. “Anak-anak yang tidak biasa sarapan, jadi sarapan. Bahkan, orang tua pernah menyampaikan kepada kami di sekolah, ‘Anak saya sekarang suka makan’,” ungkapnya.
Program makan bergizi ini tidak hanya menyehatkan anak-anak, tetapi juga membantu membentuk kebiasaan makan yang baik sejak dini. Namun, kisah Bima dengan paket makanannya yang unik menjadi bukti bahwa perhatian khusus terhadap kebutuhan anak-anak adalah kunci kesuksesan program ini.
Sumber: CNN Indonesia