Gorontalo, Rakyat Menilai –Maraknya kasus bunuh diri beberapa waktu ini di wilayah Provinsi Gorontalo, membuat Anggota DPR RI Idah Syahidah resah. Menurutnya, kasus bunuh diri banyak menimpa warga dengan rentan usia rata-rata 13 sampai 40 tahun.
Tercatat ada enam kasus bunuh diri yang dilaporkan atau diberitakan di beberapa wilayah Gorontalo. Terbaru, seorang anak yang kelas 7 SMP ditemukan gantung diri di sebuah rumah, di Desa Poowo Barat, pada Kamis (15/6/2023).
Melihat kondisi tersebut anggota DPR RI dari Fraksi Golkar Daerah Pemilihan Provinsi Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie mengajak masyarakat lebih aware terhadap isu kesehatan mental. Selain itu, ia juga meminta agar warga Gorontalo lebih peduli terhadap orang sekitarnya.
“Isu kesehatan mental itu isu kesehatan medis, jadi tidak perlu dianggap tabu. Kadang memang kita bingung apakah ini hanya mood yang naik turun atau memang ada gangguan dalam diri. Jadi kesadaran ini yang harus kita bangun,”.
Idah Syahidah Rusli Habibie
Menurutnya, isu kesehatan mental sering dianggap tabu oleh masyarakat. Sehingga seseorang yang memiliki masalah mental merasa malu untuk mengungkapkan, apalagi berobat ke dokter.
“Isu kesehatan mental itu isu kesehatan medis, jadi tidak perlu dianggap tabu. Kadang memang kita bingung apakah ini hanya mood yang naik turun atau memang ada gangguan dalam diri. Jadi kesadaran ini yang harus kita bangun,” kata Idah Syahidah Rusli Habibie.
Lebih lanjut Srikandi Golkar Provinsi Gorontalo yang kini duduk di Komisi VIII tersebut mendorong kesadaran dan kepedulian pada orang sekitar juga menjadi upaya preventif dalam pencegahan bunuh diri.
“Mulai dari lingkaran terdekat, bila ada temannya menjurus ke depresi atau melakukan percobaan bunuh diri bisa langsung dibantu untuk mengakses pertolongan pertama. Teman bisa jadi penolong pertama,” ungkap Idah Syahidah.
Silahkan baca artikel sumber di golkarpedia