Pengamat politik, Ujang Komarudin menuturkan, perbedaan hasil survei tergantung pada objektivitas lembaganya.
“Saya melihat selama lembaga surveinya tidak sepakat untuk objektif selama itu pula akan banyak perbedaan hasil soal elektabilitas parpol dan hasil pemilunya,” ungkap Ujang.
Namun, menurut Ujang, hasil survei yang objektif akan mendekati hasil Pemilu nanti.
“Saya melihatnya tetap survei itu penting. Selama survei itu dilakukan secara objektif maka hasilnya akan persis mendekati hasil Pemilu. Tapi kalau surveinya abal-abal dan tidak bisa dipertanggungjawabkan maka ini yang berbeda,” katanya.
“Saya melihatnya tetap survei itu penting. Selama survei itu dilakukan secara objektif maka hasilnya akan persis mendekati hasil Pemilu. Tapi kalau surveinya abal-abal dan tidak bisa dipertanggungjawabkan maka ini yang berbeda,”.
Ujang Komarudin
Selain itu, Ujang juga mengatakan, adanya kemungkinan lembaga survei yang membolak-balikkan angka seperti terdapat dalam buku how to lie with statistic.
Adapula lembaga yang mempublikasikan survei dengan data tidak benar hanya demi kepentingan tertentu.
“Terkadang survei itu ada yang objektif, ada yang tidak. Terkadang ada survei yang dipublikasi dan tidak dipublikasi. Jadi yang dipublikasi kadang-kadang tidak benar sedangkan yang disimpannya itu yang benar,” sambungnya.
Terlepas dari benar atau tidaknya hasil survei, Ujang mengatakan, hasil survei menjadi bagian dinamika dalam berdemokrasi.
“Terkadang survei itu ada yang objektif, ada yang tidak. Terkadang ada survei yang dipublikasi dan tidak dipublikasi. Jadi yang dipublikasi kadang-kadang tidak benar sedangkan yang disimpannya itu yang benar,”.
Ujang Komarudin
“Tapi ini bagian dari dinamika dalam berdemokrasi, banyak lembaga survei yang kredibel, tidak sedikit juga lembaga survei abal-abal yang membolak balikkan angka makanya hasilnya berbeda,” ujar Ujang.
Perbandingan
Berikut perbandingan hasil survei dengan hasil Pemilu 2019:
Pemilu 2019
Litbang Kompas (22 Februari-5 Maret 2019)
1. PDIP: 26,9 persen
2. Gerindra: 17 persen
3. Golkar: 9,4 persen
4. PKB: 6,8 persen
5. Nasdem: 2,6 persen
6. PKS: 4,5 persen
7. Demokrat: 4,6 persen
8. PAN: 2,9 persen
9. PPP: 2,7 persen
Survei Charta Politika (1-9 Maret 2019)
1. PDIP: 24,8 persen
2. Gerindra: 15,7 persen
3. Golkar: 9,8 persen
4. PKB: 7,2 persen
5. Nasdem: 4,9 persen
6. PKS: 4,1 persen
7. Demokrat: 5,1 persen
8. PAN: 3,2 persen
9. PPP: 3,6 persen
Hasil Pemilu 2019
1. PDIP mendapat 19,33 persen.
2. Partai Gerindra mendapat 12,57 persen.
3. Partai Golkar mendapat 12.31 persen.
4. PKB mendapat 9,69 persen.
5. Partai NasDem mendapat 9,05 persen.
6. PKS mendapat 8,21 persen.
7. Partai Demokrat mendapat 7,77 persen.
8. PAN meraih 6,84 persen.
9. PPP meraih 4,52 persen.
Silahkan baca artikel sumber klik disini!
2 dari 2 halaman, baca halaman sebelumnya di bawah ini:
Hasil survei elektabilitas partai politik kerap berbeda dengan realitas Pemilu… <<<