Menu

Mode Gelap
Meutya Hafid Dukung Percepatan Penyelesaian RUU Penyiaran Hadapi Tantangan Digitalisasi Radio Terkait Isu Penerbitan Perppu MD3, Lodewijk Paulus Enggan Berspekulasi Jelang Pendaftaran Calon Kepala Daerah, Partai Golkar Bantul Gelar Rapat Konsolidasi Airlangga Hartarto Berduka Atas ‘Tewasnya’ Ismail Haniyeh, Minta Jangan Ada Lagi ‘Pembunuhan Politik’ Ingin Punya Pusat Penelitian Baterai EV di Morowali, Menko Luhut Kirim Mahasiswa Ke Tiongkok

Opini · 27 May 2023 07:07 WIB ·

Survei Elektabilitas Parpol Sering Berbeda Dengan Hasil Pileg, ‘Efek Caleg’ Diantara Sebabnya


 Survei Elektabilitas Parpol Sering Berbeda Dengan Hasil Pileg, ‘Efek Caleg’ Diantara Sebabnya Perbesar

Pengamat politik, Ujang Komarudin menuturkan, perbedaan hasil survei tergantung pada objektivitas lembaganya.

“Saya melihat selama lembaga surveinya tidak sepakat untuk objektif selama itu pula akan banyak perbedaan hasil soal elektabilitas parpol dan hasil pemilunya,” ungkap Ujang.

Namun, menurut Ujang, hasil survei yang objektif akan mendekati hasil Pemilu nanti.

“Saya melihatnya tetap survei itu penting. Selama survei itu dilakukan secara objektif maka hasilnya akan persis mendekati hasil Pemilu. Tapi kalau surveinya abal-abal dan tidak bisa dipertanggungjawabkan maka ini yang berbeda,” katanya.

“Saya melihatnya tetap survei itu penting. Selama survei itu dilakukan secara objektif maka hasilnya akan persis mendekati hasil Pemilu. Tapi kalau surveinya abal-abal dan tidak bisa dipertanggungjawabkan maka ini yang berbeda,”.

Ujang Komarudin

Selain itu, Ujang juga mengatakan, adanya kemungkinan lembaga survei yang membolak-balikkan angka seperti terdapat dalam buku how to lie with statistic.

Adapula lembaga yang mempublikasikan survei dengan data tidak benar hanya demi kepentingan tertentu.

“Terkadang survei itu ada yang objektif, ada yang tidak. Terkadang ada survei yang dipublikasi dan tidak dipublikasi. Jadi yang dipublikasi kadang-kadang tidak benar sedangkan yang disimpannya itu yang benar,” sambungnya.

Terlepas dari benar atau tidaknya hasil survei, Ujang mengatakan, hasil survei menjadi bagian dinamika dalam berdemokrasi.

“Terkadang survei itu ada yang objektif, ada yang tidak. Terkadang ada survei yang dipublikasi dan tidak dipublikasi. Jadi yang dipublikasi kadang-kadang tidak benar sedangkan yang disimpannya itu yang benar,”.

Ujang Komarudin

“Tapi ini bagian dari dinamika dalam berdemokrasi, banyak lembaga survei yang kredibel, tidak sedikit juga lembaga survei abal-abal yang membolak balikkan angka makanya hasilnya berbeda,” ujar Ujang.

Perbandingan

Berikut perbandingan hasil survei dengan hasil Pemilu 2019:

Pemilu 2019

Litbang Kompas (22 Februari-5 Maret 2019)
1. PDIP: 26,9 persen
2. Gerindra: 17 persen
3. Golkar: 9,4 persen
4. PKB: 6,8 persen
5. Nasdem: 2,6 persen
6. PKS: 4,5 persen
7. Demokrat: 4,6 persen
8. PAN: 2,9 persen
9. PPP: 2,7 persen

Survei Charta Politika (1-9 Maret 2019)
1. PDIP: 24,8 persen
2. Gerindra: 15,7 persen
3. Golkar: 9,8 persen
4. PKB: 7,2 persen
5. Nasdem: 4,9 persen
6. PKS: 4,1 persen
7. Demokrat: 5,1 persen
8. PAN: 3,2 persen
9. PPP: 3,6 persen

Hasil Pemilu 2019

1. PDIP mendapat 19,33 persen.

2. Partai Gerindra mendapat 12,57 persen.

3. Partai Golkar mendapat 12.31 persen.

4. PKB mendapat 9,69 persen.

5. Partai NasDem mendapat 9,05 persen.

6. PKS mendapat 8,21 persen.

7. Partai Demokrat mendapat 7,77 persen.

8. PAN meraih 6,84 persen.

9. PPP meraih 4,52 persen.

Silahkan baca artikel sumber klik disini!

2 dari 2 halaman, baca halaman sebelumnya di bawah ini:

Hasil survei elektabilitas partai politik kerap berbeda dengan realitas Pemilu… <<<

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ridwan Kamil Akan Siapkan Anggaran Rp200 Juta Untuk Tiap RW di Jakarta

8 September 2024 - 10:48 WIB

Mad Romli Tetap Junjung Etika Berpolitik Walaupun Tidak Diusung Partai Golkar di Pilkada Tangerang

6 September 2024 - 14:29 WIB

Robinson Napitupulu Nilai Bahlil Lahadalia Ingin Singkirkan Para Senior Partai Golkar dan Arogan Dalam Pilkada

5 September 2024 - 07:25 WIB

Jelang Pilkada 2024, Zainuddin Purba-Hendro Susanto Ikuti Tahapan Tes Kesehata

1 September 2024 - 12:25 WIB

Ridwan Kamil: Jangan Sombong, Jadi Pemimpin Ada Akhirnya

31 August 2024 - 12:33 WIB

Partai Golkar Jateng Sebut Mundurnya Dico Ganinduto dari Pilkada Kota Semarang Adalah Keputusan Pribadi

29 August 2024 - 09:17 WIB

Trending di Pemilu