Menu

Mode Gelap
Meutya Hafid Dukung Percepatan Penyelesaian RUU Penyiaran Hadapi Tantangan Digitalisasi Radio Terkait Isu Penerbitan Perppu MD3, Lodewijk Paulus Enggan Berspekulasi Jelang Pendaftaran Calon Kepala Daerah, Partai Golkar Bantul Gelar Rapat Konsolidasi Airlangga Hartarto Berduka Atas ‘Tewasnya’ Ismail Haniyeh, Minta Jangan Ada Lagi ‘Pembunuhan Politik’ Ingin Punya Pusat Penelitian Baterai EV di Morowali, Menko Luhut Kirim Mahasiswa Ke Tiongkok

Opini · 20 Apr 2023 01:43 WIB ·

Tantowi Yahya: Koalisi Besar Pintunya Selalu Terbuka Bagi Siapapun Yang Ingin Masuk


 Tantowi Yahya: Koalisi Besar Pintunya Selalu Terbuka Bagi Siapapun Yang Ingin Masuk Perbesar

Partai Golkar menilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan belum memiliki keinginan serius untuk bergabung dalam koalisi besar untuk menghadapi pemilihan presiden 2024.

Juru bicara Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan sejauh ini PDIP belum melakukan aksi konkrit untuk bergabung dalam koalisi yang terdiri dari partai pendukung Presiden Joko Widodo tersebut.

“Sepertinya belum ada ya (kabar dari PDIP),” kata Tantowi saat dihubungi, Senin (17/4). Tantowi mengatakan sejak adanya kesamaan lima ketua umum partai untuk membentuk koalisi besar, PDIP belum melakukan komunikasi politik. Lima partai yang telah menyatakan tergabung dalam koalisi besar adalah Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu dan Partai Gerindra serta Partai Kebangkitan Bangsa yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Raya,

Di sisi lain Tantowi mengatakan meski PDIP belum menyatakan bergabung namun Golkar terbuka untuk kehadiran anggota baru. Meski begitu ia menyebut partai manapun yang bergabung dalam koalisi besar harus memiliki pondasi dan semangat perjuangan yang sama,

“Kami selalu mengatakan Koalisi besar yang digagas oleh Pak Airlangga Hartarto adalah rumah besar yang pintunya selalu terbuka bagi siapapun yang ingin masuk,” kata Tantowi Yahya

Wacana koalisi besar muncul usai Presiden Joko Widodo bertemu dengan Golkar, Gerindra, PKB, PAN, dan PPP di kantor DPP PAN pada Minggu (2/4) lalu.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi mengungkapkan terdapat kecocokan bila para parpol itu bersatu. “Saya hanya bilang cocok, terserah pada ketua umum partai atau gabungan ketua umum partai, untuk kebaikan negara, untuk kebaikan bangsa, untuk kebaikan rakyat, hal yang berkaitan bisa dimusyawarahkan akan lebih baik,” kata Jokowi.

Capres Penentu Koalisi

Sementara itu Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa partainya tidak alergi membangun kerja sama politik menyambut pilpres 2024.

Menurut Hasto PDIP siap membentuk poros dengan partai lain demi mengusung kandidat calon presiden dan calon wakil presiden. “Semangat PDI Perjuangan dalam membangun kerja sama itu dengan gotong royong. Itu saripati Pancasila yang menjadi kultur bangsa,” kata Hasto di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Jakarta, Sabtu (15/4) malam.

Menurut Hasto kerja sama dalam politik secara empiris diperlukan ketika mengingat peristiwa setelah Pilpres 2014. Ia menyebut saat Jokowi terpilih pada Pilpres 2014 hanya didukung partai yang memiliki kursi 20 persen di DPR.

Hal itu menurut dia berdampak pada konsolidasi pemerintahan era Jokowi setelah Pilpres 2014 yang sedikit terhambat.

Hasto berharap, kerja sama politik menuju Pilpres 2024 yang dibangun PDI Perjuangan tidak bersifat pragmatis dan mengedepankan agenda pemerintahan selanjutnya. Namun menurut dia peluang koalisi baru benar-benar akan terbuka setelah partai mengumumkan sosok capres dan cawapres yang diusung pada pilpres 2024.

Silahkan baca artikel sumber di {politiknesia}

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Robinson Napitupulu Nilai Bahlil Lahadalia Ingin Singkirkan Para Senior Partai Golkar dan Arogan Dalam Pilkada

5 September 2024 - 07:25 WIB

Melihat Partai Golkar Sedang Tidak Baik-baik Saja, Golkar Garis Keras Bangkit Menantang Bahlil Lahadalia

3 September 2024 - 08:09 WIB

Robinson Napitupulu Dukung Rencana Bahlil Lahadalia Akan Rampingkan Kepengurusan DPP Partai Golkar

31 August 2024 - 10:31 WIB

Sosok M. Sarmuji ‘Kader Organik’ Partai Golkar Yang Ditunjuk Bahlil Jadi Sekjen DPP Partai Golkar

26 August 2024 - 11:24 WIB

Prof. Henry Indraguna Sebut Rencana Revisi UU Pilkada Yang Mengabaikan Putusan MK Adalah Inkonstitusional

25 August 2024 - 07:41 WIB

Bahlil Lahadalia: Saya Dari Kampung, Tapi Jangan Ragukan Kesetiaan Saya Kepada Partai Golkar

23 August 2024 - 20:03 WIB

Trending di Parpol