Menu

Mode Gelap
Meutya Hafid Dukung Percepatan Penyelesaian RUU Penyiaran Hadapi Tantangan Digitalisasi Radio Terkait Isu Penerbitan Perppu MD3, Lodewijk Paulus Enggan Berspekulasi Jelang Pendaftaran Calon Kepala Daerah, Partai Golkar Bantul Gelar Rapat Konsolidasi Airlangga Hartarto Berduka Atas ‘Tewasnya’ Ismail Haniyeh, Minta Jangan Ada Lagi ‘Pembunuhan Politik’ Ingin Punya Pusat Penelitian Baterai EV di Morowali, Menko Luhut Kirim Mahasiswa Ke Tiongkok

Parlemen · 23 Aug 2023 20:24 WIB ·

Bamsoet Sebut Perlu Amandemen Kelima Untuk Mewujudkan Angkatan Siber Jadi Matra Ke-4 TNI


 Bamsoet Sebut Perlu Amandemen Kelima Untuk Mewujudkan Angkatan Siber Jadi Matra Ke-4 TNI Perbesar

Jakarta, Rakyat Menilai –Usulan pembentukan angkatan siber sebagai matra keempat Tentara Nasional Indonesia (TNI) didukung pimpinan MPR RI. Sebelumnya, dukungan juga disampaikan Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa.

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo mengatakan, usulan yang muncul dari Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto itu bisa memperkuat tiga matra yang sudah ada, yakni Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).

Untuk mewujudkan matra keempat itu, perlu amandemen kelima konstitusi mengubah ketentuan Pasal 30 ayat 3 UUD Tahun 1945.

BACA JUGA

Baca Teks Proklamasi Pada Upacara HUT Ke-78 RI di Istana Merdeka, Bamsoet: Sangat Spesial!

Pembentukan Angkatan Siber juga sudah dilakukan beberapa negara lain, Singapura, Jerman, dan China. Bahkan pasukan Siber China diprediksi menjadi yang terbesar di dunia, mencapai 145 ribu personel.

“Singapura kabarnya membutuhkan waktu sekitar 7 tahun untuk meng-upgrade kemampuan personel dari berbagai matra menjadi Angkatan Siber,” kata Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo dalam Seminar Nasional Program Pendidikan Reguler Angkatan ke-65 (PPRA-LXV) Tahun 2023 di Jakarta, Selasa (22/8).

Di Indonesia, pembentukan Angkatan Siber sebagai matra baru diprediksi membutuhkan waktu sekitar 7 sampai 9 tahun.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, Angkatan Siber bisa menjadi jawaban bagi kebutuhan digital and intelligence service yang terintegrasi.

“Beberapa Kementerian atau Lembaga saat ini memiliki unit siber tersendiri. Kemenhan dan TNI memiliki satuan siber. Di kepolisian juga sudah ada, BSSN ada satuan sibernya. Tapi semuanya berjalan sendiri-sendiri tidak terintegrasi,” sambungnya.

BACA JUGA

Urgensi Mengembalikan MPR Sebagai Lembaga Tertinggi Negara Dan Utusan Golongan Di Dalamnya Menurut Bamsoet

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI ini menerangkan, penguatan siber dan digital nasional kunci bagi Indonesia untuk menjadi pionir mengembangkan konektivitas digital ASEAN.

Terlebih, potensi ASEAN sangat besar, salah satunya terlihat dari laporan e-Conomy South East Asia 2020, yang memproyeksikan perkembangan ekonomi digital di kawasan ASEAN meningkat setiap tahun.

“Kondisi serupa juga terjadi di Indonesia, yang diproyeksikan mengalami peningkatan sebesar 130 miliar dolar AS pada 2025, dengan e-commerce sebagai pendorong utama,” tutup Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini.

Baca artikel sumber di radaraktual.com

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Omnibus Law Politik di Depan Mata! Adies Kadir: “Partai Golkar Komit Kajian Holistik dan Komprehensif!”

20 January 2025 - 17:44 WIB

Ahmad Doli Tegaskan: ‘Parliamentary Threshold Harus Tetap Ada, Jangan Dihapus!’

20 January 2025 - 17:18 WIB

Bantuan Aspirasi Disalahgunakan, Firman Soebagyo: Jangan Main-Main, Ada Hukum Pidananya!

14 January 2025 - 14:41 WIB

Laut Dipagar Bambu 30 Km! Firman Soebagyo: ‘Ini Harus Dirobohkan, Jangan Biarkan Negara Dirampas!

12 January 2025 - 07:44 WIB

147 Aset ID Food Dicaplok! Firnando Ganinduto Desak Dirut Jelaskan Rp 3,32 Triliun yang Hilang!

9 January 2025 - 07:51 WIB

Sarmuji Terkejut Putusan MK! Presidential Threshold Dihapus, Golkar Siapkan Strategi Baru

7 January 2025 - 19:32 WIB

Trending di Parlemen