Menu

Mode Gelap
Meutya Hafid Dukung Percepatan Penyelesaian RUU Penyiaran Hadapi Tantangan Digitalisasi Radio Terkait Isu Penerbitan Perppu MD3, Lodewijk Paulus Enggan Berspekulasi Jelang Pendaftaran Calon Kepala Daerah, Partai Golkar Bantul Gelar Rapat Konsolidasi Airlangga Hartarto Berduka Atas ‘Tewasnya’ Ismail Haniyeh, Minta Jangan Ada Lagi ‘Pembunuhan Politik’ Ingin Punya Pusat Penelitian Baterai EV di Morowali, Menko Luhut Kirim Mahasiswa Ke Tiongkok

Parpol · 13 May 2024 22:56 WIB ·

Kalkulasi Politik Partai Golkar Bakal Pengaruhi Masa Depan Politik Indonesia


 Kalkulasi Politik Partai Golkar Bakal Pengaruhi Masa Depan Politik Indonesia Perbesar

Jakarta, Rakyat Menilai — Beberapa waktu yang lalu, terbitlah sebuah surat dari DPP Partai Golkar yang memuat daftar lembaga survei rekomendasi untuk calon-calon Pilkada dari Partai Golkar. Yang menarik, tidak ada nama lembaga survei seperti Indobarometer atau Sirus Network dalam daftar tersebut. Sebaliknya, beberapa lembaga yang diketahui memiliki posisi kritis terhadap Jokowi malah tercantum dalam daftar tersebut. Situasi ini menimbulkan banyak tanda tanya dan spekulasi mengenai arah dan strategi politik Partai Golkar.

Sejarah telah mencatat, Partai Golkar adalah salah satu pilar dalam arsitektur politik Indonesia. Sejak masa Orde Baru, Golkar telah menjadi kekuatan politik yang tidak bisa diabaikan. Keterlibatan dalam berbagai pemerintahan menunjukkan betapa strategisnya posisi Golkar dalam politik nasional. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, dinamika politik internal Golkar tampaknya mengalami pergeseran yang signifikan.

Salah satu indikasi dari pergeseran ini adalah keputusan dalam pemilihan lembaga survei yang direkomendasikan untuk Pilkada. Lembaga survei yang terkenal dengan kritik tajamnya terhadap pemerintahan saat ini, seperti SMRC dan Charta Politika, justru mendapatkan rekomendasi. Hal ini mengindikasikan adanya kemungkinan perubahan dalam orientasi politik Golkar, yang mungkin tidak lagi seutuhnya sejalan dengan kebijakan pemerintahan Jokowi.

Selain itu, posisi Partai Golkar dalam koalisi pemerintahan pun terlihat semakin ambivalen. Di satu sisi, Golkar tampak mendukung pemerintah, tetapi di sisi lain, ada indikasi bahwa Golkar mungkin sedang mempertimbangkan untuk mengambil posisi yang lebih independen, terutama menjelang Pemilihan Umum berikutnya. Hal ini bisa jadi strategi untuk mengamankan posisi Golkar sebagai partai tengah yang dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak sesuai dengan kepentingan strategisnya.

Dinamika yang terjadi di Golkar ini bukan hanya penting dalam konteks kekuatan politik mereka, tapi juga berpengaruh terhadap stabilitas politik nasional. Sebagai partai yang memiliki representasi signifikan di parlemen, kestabilan dan kejelasan posisi Golkar sangat dibutuhkan untuk menjaga kelancaran agenda legislatif dan kebijakan pemerintah.

Menariknya, dalam konteks ini, Golkar memiliki potensi untuk menjadi kingmaker, yaitu kekuatan politik yang bisa menentukan arah pemerintahan melalui dukungan atau penarikan dukungan mereka. Dalam politik Indonesia, di mana koalisi seringkali dibangun tidak hanya berdasarkan kesamaan ideologi tetapi juga kalkulasi politik, posisi seperti ini sangat strategis.

Kemungkinan lain yang perlu dipertimbangkan adalah bagaimana Golkar akan memposisikan diri mereka dalam menghadapi publik. Dengan masyarakat yang semakin kritis dan terinformasi, setiap keputusan politik Partai Golkar akan ditinjau secara luas. Oleh karena itu, strategi komunikasi dan pencitraan menjadi sangat penting. Golkar perlu memastikan bahwa keputusan-keputusan strategis mereka diinterpretasikan oleh publik sebagai langkah yang konstruktif dan responsif terhadap dinamika sosial politik saat ini.

Dengan pertimbangan ini, masa depan politik Indonesia tampak akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana Partai Golkar dan partai-partai lain menginterpretasikan dan merespons dinamika politik yang terus bergerak dinamis dan cepat. Keputusan-keputusan yang diambil oleh Golkar dalam beberapa waktu ke depan akan menjadi penentu arah politik nasional, baik dalam konteks pemerintahan saat ini maupun dalam pemilihan umum mendatang.

Oleh karena itu, penting bagi Golkar untuk melakukan navigasi politik dengan hati-hati. Keputusan mereka tidak hanya akan menentukan masa depan partai tetapi juga bisa mempengaruhi kestabilan dan arah pembangunan Indonesia di masa yang akan datang. Sebagai salah satu partai tua dan besar, Golkar dihadapkan pada pilihan-pilihan berat yang membutuhkan kebijaksanaan, visi yang jelas, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan yang terjadi. {golkarpedia}

Oleh: Ansarullah Lawi, Dosen – Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Batam (ITEBA)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Melihat Partai Golkar Sedang Tidak Baik-baik Saja, Golkar Garis Keras Bangkit Menantang Bahlil Lahadalia

3 September 2024 - 08:09 WIB

Robinson Napitupulu Dukung Rencana Bahlil Lahadalia Akan Rampingkan Kepengurusan DPP Partai Golkar

31 August 2024 - 10:31 WIB

Sosok M. Sarmuji ‘Kader Organik’ Partai Golkar Yang Ditunjuk Bahlil Jadi Sekjen DPP Partai Golkar

26 August 2024 - 11:24 WIB

Bahlil Lahadalia: Saya Dari Kampung, Tapi Jangan Ragukan Kesetiaan Saya Kepada Partai Golkar

23 August 2024 - 20:03 WIB

Diumumkan Bahlil Lahadalia, Tiga ‘Srikandi Senayan’ Masuk Daftar Pengurus Inti DPP Partai Golkar

22 August 2024 - 20:36 WIB

Banyolan Bahlil Lahadalia Saat Jokowi Pakai Kemeja Kuning: Saya Pikir Ada Kader Partai Golkar Baru!

22 August 2024 - 07:54 WIB

Trending di Parpol