Menu

Mode Gelap
Meutya Hafid Dukung Percepatan Penyelesaian RUU Penyiaran Hadapi Tantangan Digitalisasi Radio Terkait Isu Penerbitan Perppu MD3, Lodewijk Paulus Enggan Berspekulasi Jelang Pendaftaran Calon Kepala Daerah, Partai Golkar Bantul Gelar Rapat Konsolidasi Airlangga Hartarto Berduka Atas ‘Tewasnya’ Ismail Haniyeh, Minta Jangan Ada Lagi ‘Pembunuhan Politik’ Ingin Punya Pusat Penelitian Baterai EV di Morowali, Menko Luhut Kirim Mahasiswa Ke Tiongkok

Pemilu · 6 Sep 2023 07:09 WIB ·

Bamsoet: Kita Terjebak Pada Demokrasi NPWP ‘Nomor Piro Wani Piro’


 Bamsoet: Kita Terjebak Pada Demokrasi NPWP ‘Nomor Piro Wani Piro’ Perbesar

Jakarta, Rakyat Menilai –Pemilu 5 tahun sekali inilah menjadi kesempatan bagi warga negara Indonesia yang ingin maju sebagai anggota legislatif baik sebagai Dewan Perwakilan Rakyar Daerah atau Dewan Perwakilan Rakyat RI yang berkantor di Senayan.

Bambang Soesatyo yang merupakan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia dari Partai Golkar, mengatakan untuk menuju ke gedung dewan tersebut tidaklah gampang dan murah.

Bahkan Bambang Soesatyo yang akrab disapa dengan Bamsoet bocorkan jadi anggota Dewan habis 5 miliar rupiah. “Saya waktu itu habis 5 miliar rupaiah dan itu yang paling murah, teman-teman lainnya ada yang habis 10 hingga 30 miliar rupiah,” terang Bamsoet saat melakukan podcast bersama Abraham Samad.

BACA JUGA

Bamsoet: Presiden Jokowi Sebut Tak Menutup Kemungkinan Ada Poros Keempat di Pilpres 2024

Menurut Bamsoet pasca reformasi biaya demokrasi kita makin lama makin mahal, bahkan sekarang kita mulai terjebak pada sistim demokrasi angka-angka.

“Yang kita kejar angka dan bukan aspirasi lagi, orang ke Dapil bukan lagi mengejar aspirasi tapi apa yang saya kerjakan serta dibalik itu ‘bos pilih saya ya’,” terang Bamsoet.

“Jadi kita terjebak pada demokrasi NPWP, ‘nomor piro wani piro’ dan ini salah satu yang membuat meningkatnya angka korupsi, di mana kita lihat bahwa hampir 600 lebih anggota DPR, Bupati dan Walikota terjerat OTT,” jelas Bamsoet.

Masih dengan Bamsoet, semua itu tak lepas dari mengongkosi biaya politik yang sangat tinggi. Bamsoet mengakui jika dirinya habiskan biaya 5 miliar rupiah untuk maju sebagai anggota dewan. “Saya habis 5 miliar rupiah dan itu paling murah, bahkan teman-teman lainnya habis sampai 10, 20 hingga 30 miliar rupiah,” jelas Bamsoet.

Bamsoet menjelaskan bahwa untuk mendapatkan uang tersebut akhirnya mencari sponsor dan tentunya setelah berhasil menjebat sebagai anggota dewan, Bupati atau Gubernur tidak akan lepas dari interfensi. “Makanya banyak terjadi tumang tindih lahan, karena mereka harus bayar pada pemilik modalnya,” ungkapnya.

Bamsoet mencontohkan, jika seorang Gubernur mendapatkan pinjaman dari developer besar atau pemilik tanah ribuan hektar, maka dia tinggal menaikkan NJOP, maka akan langsung menguntungkan pemilik tanah tersebut.

Dalam tayangan video youtube @Abraham Samad SPEAK UP, Bambang mengatakan bahwa untuk kembali mengkaji jika kita telah menyimpang dari semangat peduli bangsa.

BACA JUGA

Bamsoet Sebut Perlu Amandemen Kelima Untuk Mewujudkan Angkatan Siber Jadi Matra Ke-4 TNI

“Hal ini tak lepas dari income per capita kita yang masih rendah sehingga kita terjebak pada suasana yang pragmatis, bahkan saya kalau ke daerah mereka menanyakan kenapa Pilkada setiap bulan karena hal ini akan memberikan pemasukan pada mereka,” kenang Bamsoet.

Menurut Bamsoet hal ini tentunya harus kita perbaiki, namun tidak bisa dilakukan secara keseluruhan dan dapat dilakukan secara bertahap. Untuk itu Bamsoet meminta pada pihak akademisi untuk mengkadi bagaimana dalam mengatasi hal ini sehingga kita bisa kembali pada cita-cita demokrasi yang telah ditetapkan dan tertuang dalam sila ke 4 Pancasila. 

Silahkan baca artikel sumber di golkarpedia.com

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Partai Golkar Kuasai Pilkada Sulteng! 9 Wilayah Dimenangkan, Gerindra Hanya 4

27 December 2024 - 07:40 WIB

Kalah di Pilkada Banten, Achmad Taufan: ‘Ini Pelajaran Berharga, Saatnya Strategi Bangkit untuk 2029!

24 December 2024 - 11:16 WIB

Sarmuji Ungkap Harapan: Gugatan Ridwan Kamil ke MK Berpeluang Dikabulkan

10 December 2024 - 21:13 WIB

Fairid Naparin Raih 63,68% Suara di Pilkada Kota Palangka Raya Yang Dimenangkan Sang Petahana

6 December 2024 - 10:43 WIB

Jadi Kepala Daerah Termiskin, Ketua DPD II Partai Golkar Purworejo Yuli Hastuti Malah Menang Pilkada

3 December 2024 - 14:42 WIB

Hetifah Sjaifudian: Program GRATISPOL! Jadi Daya Tarik Untuk Kemenangan Rudy Mas’ud-Seno Aji di Pilgub Kaltim

1 December 2024 - 07:23 WIB

Trending di Pemilu