🟨 rakyatmenilai.com | Jawa Barat — Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Farabi A. Rafiq, mengangkat suara publik yang selama ini terlupakan: nasib anak-anak dari keluarga kurang mampu yang gagal masuk SMA negeri dan tidak mampu membayar biaya sekolah swasta.
“SPMB 2025 untuk tingkat SMA sudah berjalan namun ada beberapa keluhan orang tua calon siswa bahwa anak mereka tidak diterima di SMA negeri, namun orang tua tersebut tidak mampu menyekolahkan anaknya ke SMA swasta,” ujar Farabi, dikutip dari Detik.com, Rabu (25/6/2025).
Menurut politisi Partai Golkar itu, ketimpangan distribusi SMA negeri masih menjadi masalah lama yang belum kunjung dituntaskan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Ketika akses pendidikan seharusnya menjadi hak semua warga negara, justru banyak siswa miskin terjebak dalam kebuntuan.
🟡 “Jumlah SMA negeri yang belum merata di semua daerah di Jawa Barat masih menjadi PR bagi pemerintah provinsi. Saya mendukung langkah pemprov untuk menambah unit sekolah baru dan ruang kelas baru untuk mengatasi masalah ini,” tegas Farabi.
Ia juga menyampaikan bahwa kendala utama seperti tingginya harga lahan di wilayah perkotaan tak bisa lagi dijadikan alasan. Pemerintah, kata Farabi, harus berani mengambil kebijakan pembangunan sekolah secara vertikal agar daya tampung bisa bertambah signifikan.
“Saya minta Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak ragu untuk menambah ruang kelas baru secara vertikal apabila pembelian lahan khususnya di perkotaan masih dirasa cukup sulit direalisasikan karena harga tanah yang sangat tinggi,” kata Farabi.
Sebagai wakil rakyat, ia menyatakan komitmennya mendukung penuh alokasi anggaran untuk membangun akses pendidikan yang setara, khususnya bagi mereka yang hari ini masih dipinggirkan oleh sistem.
“Saya berkomitmen bersama pemerintah mendukung pemberian anggaran yang optimal untuk melaksanakan penambahan daya tampung SMA negeri di Jawa Barat,” pungkasnya.
📌 Sumber:
