Menu

Mode Gelap
Meutya Hafid Dukung Percepatan Penyelesaian RUU Penyiaran Hadapi Tantangan Digitalisasi Radio Terkait Isu Penerbitan Perppu MD3, Lodewijk Paulus Enggan Berspekulasi Jelang Pendaftaran Calon Kepala Daerah, Partai Golkar Bantul Gelar Rapat Konsolidasi Airlangga Hartarto Berduka Atas ‘Tewasnya’ Ismail Haniyeh, Minta Jangan Ada Lagi ‘Pembunuhan Politik’ Ingin Punya Pusat Penelitian Baterai EV di Morowali, Menko Luhut Kirim Mahasiswa Ke Tiongkok

Parlemen · 4 Jul 2024 12:34 WIB ·

Keamanan Data Nasional Sering Dibobol, Dave Laksono Pertanyakan: Padahal Anggaran Jor-joran?


 Keamanan Data Nasional Sering Dibobol, Dave Laksono Pertanyakan: Padahal Anggaran Jor-joran? Perbesar

Senayan, Rakyat Menilai– Keamanan data nasional kerap kali menjadi persoalan di tanah air, bukan kali ini saja data milik pemerintah berhasil dibobol oleh hacker. Padahal, selama ini pemerintah telah menggelontorkan anggaran sangat besar untuk mewujudkan transformasi digital.

Isu keamanan data semakin mencuat setelah Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) diserang ransomware. Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam membangun sistem keamanan data di Indonesia. Sebab selama ini kata dia, sistem keamanan data sangat rendah.

“Justru yang kita pertanyakan adalah selama ini pemerintahan Jokowi selama 10 tahun terakhir selalu menggelontorkan untuk budget digital transformasi, tapi setiap bulan selalu ada saja data masyarakat itu diperjual belikan di dark web,” kata Dave dalam tayangan Metro TV, Selasa, 2 Juli 2024.

Soal data PDSN yang diserang, Dave mengatakan DPR khususnya Komisi I menyayangkan Kominfo tidak memiliki cadangan data. Padahal mestinya Pusat Data Nasional memiliki cadangan data, sehingga jika terjadi gangguan, ada solusi cepat yang bisa dilakukan. “Ini membuktikan bahwa kedaulatan kita di dunia cyber sangat rendah,” jelas politikus Golkar itu.

Sebelumnya PDNS diserang ransomware sehingga data di dalamnya terenkripsi dan tidak dapat diakses kembali. Ada beberapa dampak yang ditimbulkan, di antaranya gangguan pada 282 layanan instansi pemerintah, ribuan paspor yang belum dapat dicetak, aktivitas bisnis di berbagai sektor perbankan, perdagangan, dan manufaktur lumpuh, serta hilangnya data Kartu Indonesia Pintar Kuliah. {golkarpedia}

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Bantuan Aspirasi Disalahgunakan, Firman Soebagyo: Jangan Main-Main, Ada Hukum Pidananya!

14 January 2025 - 14:41 WIB

Laut Dipagar Bambu 30 Km! Firman Soebagyo: ‘Ini Harus Dirobohkan, Jangan Biarkan Negara Dirampas!

12 January 2025 - 07:44 WIB

147 Aset ID Food Dicaplok! Firnando Ganinduto Desak Dirut Jelaskan Rp 3,32 Triliun yang Hilang!

9 January 2025 - 07:51 WIB

Sarmuji Terkejut Putusan MK! Presidential Threshold Dihapus, Golkar Siapkan Strategi Baru

7 January 2025 - 19:32 WIB

Firman Soebagyo: “Proyek PSN PIK 2 Harus Dievaluasi, Golkar Tegas Bela Kepentingan Rakyat!

4 January 2025 - 11:14 WIB

Pengaduan Masyarakat Jadi Kunci Perubahan! Sari Yuliati: DPR Tingkatkan Pengawasan untuk Keadilan!

30 December 2024 - 16:58 WIB

Trending di Parlemen