Menu

Mode Gelap
Meutya Hafid Dukung Percepatan Penyelesaian RUU Penyiaran Hadapi Tantangan Digitalisasi Radio Terkait Isu Penerbitan Perppu MD3, Lodewijk Paulus Enggan Berspekulasi Jelang Pendaftaran Calon Kepala Daerah, Partai Golkar Bantul Gelar Rapat Konsolidasi Airlangga Hartarto Berduka Atas ‘Tewasnya’ Ismail Haniyeh, Minta Jangan Ada Lagi ‘Pembunuhan Politik’ Ingin Punya Pusat Penelitian Baterai EV di Morowali, Menko Luhut Kirim Mahasiswa Ke Tiongkok

Parlemen · 26 Apr 2023 07:34 WIB ·

Peneliti BRIN Mengancam Warga Muhammadiyah, Dave Laksono Ingatkan Indonesia Adalah Negara Hukum


 Peneliti BRIN Mengancam Warga Muhammadiyah, Dave Laksono Ingatkan Indonesia Adalah Negara Hukum Perbesar

Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono meminta masyarakat mengedepankan tata krama dalam berkomentar maupun menyampaikan pendapat di media sosial agar tidak menimbulkan permusuhan.

Pernyataan tersebut diutarakannya merespons komentar peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di media sosial terkait ancaman kepada warga Muhammadiyah soal perbedaan penetapan Idul Fitri 1444 Hijriah.

“Ini wajib menjadi perhatian dan pelajaran bagi kita semua agar selalu mengedepankan tata krama dan etika dalam menggunakan media sosial,” kata Dave kepada wartawan, Selasa (25/4).

“Ini wajib menjadi perhatian dan pelajaran bagi kita semua agar selalu mengedepankan tata krama dan etika dalam menggunakan media sosial,”

Dave Laksono

Politikus Golkar ini mengingatkan, Indonesia merupakan bangsa yang majemuk dan menjunjung tinggi toleransi sesama umat beragama. Karenanya, lembaga pendidikan, ormas sipil dan agama harus terus menyebarkan kebaikan, bukan menciptakan suasana kebencian.

Menurut dia, komentar ancaman kepada warga Muhammadiyah yang dilontarkan oleh peneliti BRIN tersebut merupakan bentuk ujaran kebencian dan berpotensi memiliki unsur pidana.

Dave pun mengingatkan, Indonesia merupakan negara hukum sehingga semua pihak berhak atas perlindungan dan berkewajiban untuk bertanggung jawab secara hukum. “Hukum itu untuk dipatuhi, bukan hanya sekedar pelengkap aturan saja,” kata Dave.

Komentar ancaman kepada warga Muhammadiyah itu diunggah oleh Andi Pangerang Hasanuddin, dengan nama akun AP Hasanuddin, yang diketahui seorang peneliti astronomi BRIN.

“Saya tak segan-segan membungkam kalian Muhammadiyah yang masih egosentris. Udah disentil sama Pak Thomas, Pak Marufin, dkk, kok masih gak mempan,”

AP Hasanuddin

AP Hasanuddin memberikan komentar pada tautan yang diunggah peneliti lain BRIN bernama Thomas Jamaluddin soal perbedaan metode penetapan hari Lebaran 2023.

Awalnya, Thomas berkomentar bahwa Muhammadiyah sudah tidak taat pada keputusan Pemerintah karena menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1444 H berbeda dengan penetapan Pemerintah. Komentar Thomas itu dibalas oleh akun AP Hasanuddin.

“Saya tak segan-segan membungkam kalian Muhammadiyah yang masih egosentris. Udah disentil sama Pak Thomas, Pak Marufin, dkk, kok masih gak mempan,” tulis akun AP Hasanuddin.

Silahkan baca artikel sumber di{golkarpedia}

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Kementan Anggarkan Rp26,9 Triliun Untuk Cetak 1 Juta Hektare Sawah Tahun 2025, Hanan Rozak: Apakah Ini Rasional?

8 September 2024 - 16:52 WIB

Bertemu Meutya Hafid, Dubes Selandia Baru Tekankan Akui Kedaulatan Indonesia Atas Papua

6 September 2024 - 07:24 WIB

Antisipasi Kotak Kosong Menang, Ahmad Doli Kurnia Usulkan Pilkada Ulang ‘Disegerakan’

4 September 2024 - 10:59 WIB

Bertemu Haji Isam Sekjen Partai Golkar Sarmuji Perkenalkan Bobby Rizaldi Sebagai Calon Anggota BPK

3 September 2024 - 22:14 WIB

Ahmad Doli Kurnia Sebut MK Melampaui Batas Kewenangannya, Pembuat Undang-Undang Hanya Ada Dua

2 September 2024 - 09:53 WIB

Buntut Polemik Paskibraka, Ahmad Doli Kurna Minta Kepala BPIP Mundur Jika Enggan Raker Dengan Komisi II

27 August 2024 - 21:41 WIB

Trending di Parlemen