Solo, Rakyat Menilai +– Ketua DPD II Partai Golkar Kota Solo, Sekar Krisnauli Tandjung mengungkapkan secara eksklusif tentang apa tantangan bagi politisi muda seperti dirinya bergelut di dunia politik. Apalagi gadis yang biasa dipanggil Sekar ini terhitung baru masuk kancah politik dan langsung diamanahi jabatan sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Solo.
Baginya, keuntungan sebagai politisi muda salah satu diantaranya adalah keinginan untuk terus mempelajari sesuatu yang baru. Hal itulah yang dirasakannya ketika memimpin Ketua DPD II Partai Golkar Solo. Sehingga, mengkombinasi kearifan lama para senior dengan nilai-nilai baru generasi muda, menjadi keseruan tersendiri untuk dirinya.
“Tantangannya, kita masih harus banyak belajar, tapi di satu sisi itu adalah sebuah kesempatan untuk bisa menghasilkan sebuah kegiatan atau strategi yang baru, bisa menggabungkan pengalaman bertahun-tahun para senior tapi diisi dengan nilai-nilai baru yang kita pahami di era ini,” tutur Sekar Krisnauli Tandjung dalam wawancara eksklusif bersama redaksi Golkarpedia pada Jumat (04/08), di Rumah Budaya Kratonan Solo.
BACA JUGA
Mewakili Perempuan dan Generasi Muda, PAN Solo Dorong Sekar Tandjung Maju Pada Pilkada Solo 2024
Sikap Sekar Tandjung yang senantiasa berpikiran positif mampu membuatnya melihat sebuah tantangan sebagai kesempatan untuk dirinya. Karena itu, dunia politik dewasa ini pun sangat cocok untuk generasi muda. Dengan keberadaan generasi muda di dunia politik dengan segala kreatifitasnya, mampu membuat ekosistem politik lebih hidup nantinya.
“Tak bisa dipungkiri mayoritas pemilihnya nanti adalah pemilih pemula, jadi itu juga sebuah kesempatan, tantangan sekaligus peluang sebagai anak muda. Jangan sampai anak-anak muda tidak mengambil peran. Jadi apapun tantangannya, kita harus bisa beradaptasi dengan itu, melahirkan solusi, kita rangkul semuanya. Karena kalau tidak, kita bisa ketinggalan kesempatan yang emas ini,” tegas Wakil Ketua Umum DPP AMPI ini.
Di Solo sendiri, putri dari tokoh senior Partai Golkar, Akbar Tandjung ini menerapkan hal tersebut. Ia memberi ruang besar bagi generasi milenial dan Gen Z untuk berkiprah di dunia politik. Dengan begitu, menurut Sekar Tandjung Partai Golkar bisa menyambut masa depan dan memiliki nilai jual di mata generasi muda.
“Utamanya, pemilih pemula ini jadi mayoritas, sangat besar jumlahnya. Ini bagaimana harus bisa kita rangkul. Golkar juga harus memiliki unique selling point untuk bisa menunjukkan bahwa Golkar adalah partai masa depan dan ramah terhadap anak muda. Di Kota Solo ini, anak mudanya bisa kita perankan. Dengan begitu kita bisa menyambut kemenangan Partai Golkar di Pemilu,” ungkap Sekar Tandjung.
BACA JUGA
Sosok ‘Milenial’ Putri Bungsu Akbar Tanjung, Terpilih Jadi Ketua DPD Partai Golkar Solo
Sekar Tandjung pun optimis dengan modal yang dimilikinya dalam memimpin Partai Golkar Solo. Selain memiliki modal kreativitas dan inovasi sebagai generasi milenial, Sekar Tandjung juga melihat faktor empiris di Kota Solo yang meskipun sekarang jadi basis suara partai lain, bukan berarti Partai Golkar tak memiliki kesempatan untuk menang.
“Dan suara Partai Golkar di Kota Solo, masih ada. Ini jadi tanggung jawab kita, sehingga kita harus jemput bola. Kadang kita kalau ngobrol sama anak muda, pasti mereka bilang, oh iya dulu kakek saya Golkar kok, dulu PNS. Ini, dulu-dulu ini harus kita turunkan lagi, dan anaknya harus kita jadikan kuning,” pungkas Sekar Tandjung.{golkarpedia.com}