JAKARTA — Nama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia kembali diguncang serangan kejam di ruang digital. Mulai dari fitnah keji, tuduhan tak berdasar, hingga gambar-gambar rekayasa teknologi AI yang menyudutkan namanya. Tapi, di tengah badai itu, Abraham Sridjaja, Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, berdiri tegak. Ia buka suara, lantang membela.
“Pak Bahlil sedang mengembalikan tambang kepada rakyat. Tapi karena langkah itu mengganggu kepentingan besar, muncul serangan yang tidak masuk akal, termasuk lewat hoaks dan manipulasi visual. Ini bukan kebebasan berekspresi, ini disinformasi yang terencana,” ujar Abraham dalam keterangannya, Minggu (8/6/2025), dikutip dari Liputan6.
Kebijakan Berani, Tapi Diserang dari Segala Arah
Langkah Bahlil mencabut sejumlah izin tambang mangkrak dan memberikannya kepada koperasi dan UMKM bukanlah kebijakan biasa. Ini adalah bentuk nyata keberpihakan negara kepada rakyat kecil. Tapi kebijakan berani itu justru membuat para pemain besar tambang ketar-ketir. Mereka mulai melancarkan serangan brutal di dunia maya.
“Sumber daya alam seharusnya dikuasai negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, bukan untuk memperkaya konglomerat yang itu-itu saja,” tegas Abraham.
Dari sinilah akar persoalannya. Ketika kepentingan besar terganggu, mereka tak segan memainkan buzzer, menciptakan narasi palsu, menyebarkan gambar-gambar hasil manipulasi AI, dan menggiring opini publik agar ragu pada kebijakan negara.
Bukan Kritik, Ini Teror Digital!
Menurut Abraham, serangan ini sudah bukan kritik lagi. Ini bentuk teror digital yang sistematis dan membahayakan.
“Kita lihat sendiri sekarang, bagaimana akun-akun buzzer menyebar foto-foto yang dibuat AI, seolah-olah itu nyata. Padahal isinya fitnah. Tujuannya jelas: menggiring opini agar publik meragukan kebijakan Pemerintah,” kata legislator Komisi I itu.
Isu Raja Ampat Dipelintir, Fakta Dibuang
Salah satu serangan paling masif belakangan ini adalah soal tambang di Raja Ampat. Isu ini ramai diarahkan ke Bahlil, seolah-olah dia yang memberi izin. Padahal, faktanya sangat jelas.
“Fakta ini sering diabaikan. Justru Menteri Bahlil yang menghentikan proses itu karena ingin semua sesuai aturan dan berkeadilan. Tapi yang disebar ke publik malah cerita sebaliknya,” jelas Abraham.
Golkar Tegas: Kami Bela Menteri yang Bela Rakyat!
Abraham menyampaikan dengan tegas, Partai Golkar akan berdiri di belakang Menteri Bahlil yang berani menata ulang sektor pertambangan demi pemerataan ekonomi.
“Apa yang dilakukan Pak Bahlil adalah perwujudan keberpihakan negara. Kami di Golkar tidak akan tinggal diam ketika ada menteri yang bekerja untuk rakyat tapi malah dijadikan sasaran fitnah murahan,” ujarnya.
Pernyataan Abraham juga senada dengan Ketua DPP Golkar Sarmuji, yang sebelumnya menegaskan bahwa Bahlil layak didukung karena keberpihakannya kepada ekonomi rakyat kecil.
Demokrasi dalam Bahaya, Hukum Harus Bertindak
Menutup pernyataannya, Abraham menyerukan agar aparat penegak hukum dan Kementerian Kominfo segera turun tangan menyapu bersih akun-akun penyebar konten palsu yang menyasar tokoh-tokoh publik lewat rekayasa AI.
“Jika ruang digital dibiarkan dipenuhi hoaks dan rekayasa, maka rakyat akan kehilangan pegangan pada fakta. Ini bahaya. Demokrasi kita bisa digulingkan bukan lewat kudeta fisik, tapi lewat manipulasi informasi,” pungkasnya.
sumber: golkarpedia